Baru-baru ini telah ditemukan virus yang baru di Wuhan,
China yang sangat menggemparkan dunia. Virus yang baru ini
diberi nama Novel Coronavirus (2019-nCoV) Pemerintah China mengatakan, bahwa virus ini
pertama kali muncul dari daerah Wuhan pada bulan Desember 2019 yang lalu dan sejak
saat itu, virus ini telah memakan korban jiwa sebanyak kurang lebih 25 orang
dan menjangkiti lebih dari 830 orang.
Apa
itu virus corona
Virus Corona adalah virus yang umum ditemukan pada
hewan dan bersifat zoonotik. Artinya, virus corona bisa menular dari hewan ke
manusia.
Virus ini mirip dengan virus SARS (Severe Acute
Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome
Apa
saja gejala yang ditimbulkan virus corona?
Virus corona bisa membuat orang sakit saluran
pernapasan bagian atas dengan tingkat ringan hingga sedang, mirip dengan flu
biasa. Gejala virus corona lainnya termasuk pilek, batuk, sakit tenggorokan,
sakit kepala dan demam. Semua itu dapat berlangsung selama beberapa hari.
Virus ini biasanya menyerang orang yang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang tua dan anak-anak,
ada kemungkinan virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan yang lebih
serius seperti pneumonia atau bronkitis. Bahkan, bisa menyebar menjadi
pneumonia dan mengakibatkan kematian jika tidak ditangani dengan segera. Pasien
virus corona di Wuhan kebanyakan berusia lebih dari 40 tahun dan belum
ditemukan pada anak-anak.
Namun demikian, Badan Kesehatan Dunia (World Health
Organization/WHO), mengatakan virus ini belum bersifat darurat. Sehingga tidak
perlu dikategorikan sebagai darurat global, seperti virus SARS.
Laporan pemerintah China menyatakan, virus corona
yang telah mewabah di Wuhan, China, bulan Desember lal, mengatakan bahwa virus corona mungkin berasal
dari hewan liar yang dijual di Pasar Makanan Laut Huanan (Huanan Seafood
Market) yang terletak di pusat kota Wuhan, kareana sejumlah penderita awal yang
terjangkit Corona virus (2019-nCoV) itu adalah karyawan pasar makanan tersebut.
"Pihak berwenang percaya virus itu kemungkinan
berasal dari binatang buas di pasar makanan laut meskipun sumber pastinya masih
belum ditentukan." kata Dr Gao Fu, direktur pusat pengendalian dan
pencegahan penyakit China, sebagaimana dilansir dari The CNBC Indonesia, Jumat
(24/1/2020).
Vendor pasar makanan dan media China melaporkan,
Pasar Makanan Laut Huanan menjual berbagai jenis makanan unik. Mulai dari anak
serigala, rubah hidup, buaya, salamander raksasa, ular, tikus, burung merak,
landak, daging unta hingga musang.
Berbagai binatang yang dijual di pasar itu merupakan
spesies yang terkait dengan pandemi sebelumnya, yakni Server Acute Resporatory
Syndrome (SARS).
Menurut peneliti, Virus corona merupakan virus yang
kerap menginfeksi hewan. Namun, virus itu lambat laun dapat berevolusi dan
menyebar ke manusia. Virus Corona juga disebut mirip dengan SARS yang mewabah
di seluruh dunia pada 2002-2003 itu.
Virus SARS pertama muncul di China pada November
2002. Pada Juli 2003 ditemukan 8.000 kasus virus ini dan 774 orang yang
meninggal. Wabah ini telah menyebar ke negara lain di Amerika Utara, Amerika
Selatan, Eropa dan Asia.
Namun, menurut profesor penyakit menular dan
kesehatan global di University of Oxford, Peter Horby, virus corona lebih
ringan daripada SARS. Virus itu membutuhkan waktu lama untuk berkembang dari
gejala awal.
Penyebaran virus corona
Dari China, virus ini tercatat telah menyebar tak
hanya ke wilayah otonomi seperti Hong Kong dan Makau, tapi juga ke beberapa
negara sejauh ini. Termasuk Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS),
Singapura hingga Thailand.
Ini adalah rincian Negara-negara yang sudah
terjangkit Virus corona
1. China: 830 kasus, 25 kematian
2. Jepang: dua orang, yaitu seorang turis asal China
dan seorang warga yang
baru
pulang dari Wuhan
3. Hong Kong: sekitar 1300 warga diperkirakan sudah
terinfeksi
4. Korea Selatan: dua orang yang baru kembali dari
Wuhan
5. Amerika Serikat: seorang pria berusia 30 tahun
yang berdomisili di Seattle
6. Makau: dua kasus, salah satunya adalah seorang
wanita berusia 52 tahun
yang baru
saja tiba dari Wuhan
7. Singapura: satu orang turis asal China yang baru
tiba di Singapura
8. Taiwan: seorang wanita asli Taiwan terjangkit
setelah kembali dari liburan di Wuhan
9. Thailand: dua turis asal China
10. Vietnam: Seorang pria China yang tinggal di Ho
Chi Min terinfeksi dari ayahnya yang melakukan perjalanan ke Vietnam 13 Januari
lalu, dari kota Wuhan.
Daya mematikan corona virus atau virus corona bisa
berubah seiring meluasnya serangan virus. Karena itu, organisasi kesehatan
dunia atau WHO telah memberi panduan dan menyarankan negara siap menghadapi
serangan virus. Berikut yang perlu diketahui soal corona virus atau virus
corona.
Penyakit
yang disebabkan oleh virus corona
Dunia menjadi saksi serangan virus corona atau
corona virus yang mematikan pada manusia. Penyakit pernapasan yang disebabkan
oleh virus corona adalah SARS, MERS, dan pneumonia Wuhan. MERS dilaporkan pada
2012 yang mengakibatkan masalah pernapasan dengan gejala mematikan. Menurut
CDC, tiga hingga empat dari 10 orang yang terinfeksi MERS tidak bisa
diselamatkan.
SARS adalah bentuk penyakit pernapasan lain yang
juga mematikan akibat virus corona. Menurut WHO, SARS pertama kali
diidentifikasi di Guangdong provinsi di selatan China. Ciri-ciri coronavirus
pada SARS bisa mengakibatkan diare, lemas, napas pendek, tekanan pada sistem
pernapasan, dan gagal ginjal. Tingkat kematian SARS berkisar 0-50 persen dengan
risiko paling tinggi pada orang dengan sistem imun lemah.
Penyebaran virus corona
Penyebab virus corona pada manusia berasal dari
kontak dengan hewan. Menurut WHO, penyebab virus corona adalah unta dalam kasus
MERS dan kucing pada SARS. Peneliti belum yakin penyebab virus corona pada
kasus pneumonia di Wuhan, China.
Dalam kasus penularan antar manusia, biasanya
terjadi saat kontak langsung dengan cairan pasien. Misal terkena cipratan liur
saat bersin atau batuk. Penularan juga bisa berasal dari menyentuh langsung
pasien. Bagian tubuh yang terpapar langsung kemudian digunakan untuk menyentuh
mulut, hidung, dan mata.
Obat
virus corona
Hingga saat ini belum ada obat spesifik untuk virus
corona, namun riset terus dilakukan seiring masifnya serangan virus. Gejala
virus ini bisa hilang sendiri bila ditangani sejak dini. Jika gejala dirasakan
makin buruk maka harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan
secepatnya.
Dokter bisa menangani gejala virus corona dengan
meresepkan pengobatan demam dan nyeri. CDC mengatakan, humidifier dan mandi air
hangat bisa membantu meredakan batuk dan sakit tenggorokan. Selain itu pastikan
minum air putih, istirahat, dan tidur untuk memulihkan kondisi tubuh.
Dengan penyebab dan obat yang belum ada, maka sangat
disarankan melakukan upaya pencegahan menghadapi corona virus. Misal tidak
kontak langsung dengan pasien kecuali dalam kondisi tertentu. Usai kontak
dengan pasien, pastikan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum
menyentuh diri sendiri. Jika harus bepergian ke daerah yang terinfeksi virus
corona di Wuhan disarankan menghindari pasar hewan, menutup hidung dan mulut,
dan segera ke dokter bila merasakan penurunan kondisi tubuh.
Tidak jelas seberapa mematikan virus Corona, tetapi
tingkat kematian saat ini lebih rendah daripada MERS dan SARS. Para ahli
menekankan bahwa itu akan berubah ketika wabah berkembang.
Inilah
yang harus Anda ketahui tentang Corona.
Corona adalah kelompok besar virus yang umum di
antara hewan. Dalam kasus yang jarang terjadi, para ilmuwan menyebutnya
zoonosis. Artinya, mereka dapat ditularkan dari hewan ke manusia, menurut Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di AS.
Mirip seperti virus MERS. MERS pertama kali
dilaporkan terjadi di Timur Tengah pada tahun 2012 dan juga menyebabkan masalah
pernapasan, tetapi gejala-gejala tersebut jauh lebih parah. Tiga hingga empat
dari setiap 10 pasien yang terinfeksi MERS meninggal, menurut CDC.
Sindrom pernafasan akut yang parah, juga dikenal
sebagai SARS, adalah corona lain yang dapat menyebabkan gejala yang lebih
parah. Pertama kali diidentifikasi di provinsi Guangdong di China Selatan,
menurut WHO, itu menyebabkan masalah pernapasan, tetapi juga dapat menyebabkan
diare, kelelahan, sesak napas, gangguan pernapasan, dan gagal ginjal.
Bergantung pada usia pasien, tingkat kematian dengan
SARS berkisar antara 0-50% dari kasus, dengan orangtua yang paling rentan.
Corona di Wuhan saat ini dianggap lebih ringan
daripada SARS dan MERS dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan
gejala. Pasien sampai saat ini biasanya mengalami batuk ringan selama seminggu
diikuti oleh sesak napas, menyebabkan mereka harus ke dokter, jelas Peter
Horby, profesor penyakit menular
Bagaimana
Virus Corona Menyebar
Virus dapat menyebar dari kontak manusia dengan hewan.
Para ilmuwan berpikir MERS dimulai pada unta, menurut WHO. Sementara SARS, para
ilmuwan menduga kucing luwak yang harus disalahkan. Pejabat belum tahu hewan
apa yang mungkin menyebabkan wabah yang saat ini terjadi di Wuhan.
Ketika berbicara tentang penularan virus dari
manusia ke manusia, seringkali itu terjadi ketika seseorang berhubungan dengan
orang yang terinfeksi, seperti tetesan batuk.
Bergantung pada seberapa mematikan virus itu, batuk,
bersin, atau berjabat tangan dapat menyebabkan penularan. Virus ini juga dapat
ditularkan dengan menyentuh sesuatu yang telah disentuh oleh orang yang
terinfeksi dan kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata Anda.
Penularan dari manusia ke manusia telah dipastikan
dalam penyebaran virus ini. Tetapi para ahli sekarang mencoba untuk memahami
siapa yang paling mentransmisikannya, siapa yang paling berisiko dan apakah
penularannya sebagian besar terjadi di rumah sakit atau di masyarakat.
Siapa
yang Mudah Terjangkit Virus Corona
MERS, SARS, dan Corona di Wuhan tampaknya
menyebabkan penyakit yang lebih parah pada orang lanjut usia. Dari kasus-kasus
Corona yang dilaporkan sejauh ini, belum ada yang dikonfirmasi terjadi pada
anak-anak
Penyembuhan
Virus Corona
Tidak ada pengobatan khusus, tetapi penelitian
sedang dilakukan. Sebagian besar waktu, gejalanya akan hilang dengan sendirinya
dan para ahli menyarankan untuk mencari perawatan lebih awal. Jika gejalanya
terasa lebih buruk daripada pilek diimbau untuk segera kunjungi dokter.
Dokter dapat menghilangkan gejala dengan meresepkan
obat sakit atau demam. CDC mengatakan, pelembab ruangan atau mandi air panas
dapat membantu mengatasi sakit tenggorokan atau batuk. Minumlah banyak cairan,
istirahat dan tidur sebanyak mungkin.
Tingkat kematian coronavirus Wuhan lebih rendah
daripada SARS dan MERS, tetapi masih sebanding dengan pandemi flu Spanyol 1918,
jelas Neil Ferguson, profesor biologi matematika di Imperial College London.
"Ini adalah masalah yang signifikan, secara
global," kata Ferguson, mencatat bahwa kita tidak sepenuhnya memahami
tingkat keparahannya.
Ferguson percaya tingkat kematian kemungkinan lebih
rendah karena "gunung es" dari kasus yang lebih ringan yang belum
kami temukan, tetapi ia menyoroti bahwa virus baru menyebar jauh lebih cepat
melalui suatu populasi.
Cara
Mencegahnya
Tidak ada vaksin untuk melindungi dari keluarga
virus ini, setidaknya belum. Uji coba untuk vaksin MERS sedang berlangsung.
Institut Kesehatan Nasional AS sedang mengerjakan vaksin melawan virus baru,
tetapi itu akan memakan waktu berbulan-bulan sampai uji klinis dilakukan dan
lebih dari satu tahun sampai mungkin tersedia.
Anda mungkin dapat mengurangi risiko infeksi dengan
menghindari orang yang sakit. Cobalah untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan
mulut. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air dan setidaknya
selama 20 detik.
Kesadaran adalah kuncinya. Jika Anda sakit dan
memiliki alasan untuk meyakini bahwa itu mungkin karena virus corona karena
bepergian ke wilayah tersebut atau melakukan kontak dengan seseorang yang telah
ada di sana, Anda harus memberi tahu penyedia layanan kesehatan dan mencari
pengobatan lebih awal.
Tutupi mulut dan hidung Anda ketika batuk atau
bersin, dan desinfeksi benda dan permukaan yang Anda sentuh.