Mds.L - Periastiwa mengejutkan warga terjadi di Desa Uratan Dusun 11 Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah pada hari Senin (19/08/2019) sekira pukul 19.00 WIB, dimana petir menyambar dan menewaskan seorang pria penggembala bernama Sintor Habeahan (27) dan 19 ternak kerbau gembalaanya
sekaligus.
Kejadian ini terjadi di kandang kerbau disamping rumah Sitor Habeahan yaitu saat menjelang malam Sintor Habeahan, membuat perapian dipinggir kandang kerbau. Tiba-tiba petir menyambar, 19 ekor kerbau di dalam kandang beserta si penggembala di pinggir yang sedang membuat api tewas seketika.
Ibu korban yang melihat kejadian tersebut langsung minta tolong ke tetangga, dan tidak berapa lama warga sudah memadati lokasi kejadian. keluarga korban beserta tetangga membantu korban dan sempat menguburkan bannya dilumpur kotoran kerbau tersebut, hal itu dilakukan karena jika orang tersambar petir maka pertolongan pertama adalah menguburkan badannya ke lumpur. Namun upaya tersebut tidak berhasil.
Keesokan harinya (20/08/2019), 19 ekor kerbau yang tewas dikubur di lubang tang sama dengan bantuan alat berat sekitar 600 meter dari tempat kejadian. Sementara si penggembala Sintor Habeahan baru dikebumikan pada hari Rabu (21/08/2019) di Pemakaman Keluarganya di Dusun II Desa Uratan.
Dari pantauan kami di tempat kejadian, bahwa jandang kerbau yang berada di samping rumah korban tersebut banyak ditumbuhi pohon karet disekeliling kandang, namun tidak ada bekas sambaran petir.
Kejadian ini terjadi di kandang kerbau disamping rumah Sitor Habeahan yaitu saat menjelang malam Sintor Habeahan, membuat perapian dipinggir kandang kerbau. Tiba-tiba petir menyambar, 19 ekor kerbau di dalam kandang beserta si penggembala di pinggir yang sedang membuat api tewas seketika.
Ibu korban yang melihat kejadian tersebut langsung minta tolong ke tetangga, dan tidak berapa lama warga sudah memadati lokasi kejadian. keluarga korban beserta tetangga membantu korban dan sempat menguburkan bannya dilumpur kotoran kerbau tersebut, hal itu dilakukan karena jika orang tersambar petir maka pertolongan pertama adalah menguburkan badannya ke lumpur. Namun upaya tersebut tidak berhasil.
Keesokan harinya (20/08/2019), 19 ekor kerbau yang tewas dikubur di lubang tang sama dengan bantuan alat berat sekitar 600 meter dari tempat kejadian. Sementara si penggembala Sintor Habeahan baru dikebumikan pada hari Rabu (21/08/2019) di Pemakaman Keluarganya di Dusun II Desa Uratan.
Dari pantauan kami di tempat kejadian, bahwa jandang kerbau yang berada di samping rumah korban tersebut banyak ditumbuhi pohon karet disekeliling kandang, namun tidak ada bekas sambaran petir.