-->

Desa Kita

Desa Kita
.

Jumat, Agustus 30, 2019

46 Spesies Baru Ditemukan di Hutan Tropis Suriname

46 Spesies Baru Ditemukan di Hutan Tropis Suriname

| 1/30/2012
Species Baru Katak
Para peneliti yang melakukan Ekspedisi di perawan hutan tropis Suriname membuahkan penemuan lebih dari 40 spesies baru. Dari semua hasil penemuan species tersebut, Tiga diantaranya yang paling unik yaitu adalah lele berduri (armoured catfish), crayola katylid, dan katak cowboy (cowboy frog).

Ikan Lele berduri tersebut memiliki lempengan tulang berlapis duri, untuk melindungi tubuhnya dari serangan piranha raksasa yang satu habitat dengannya. Kemudian crayola katylid adalah seekor jangkrik dengan tubuh berwarna cerah, sedangkan katak cowboy adalah amfibi dengan garis berwarna putih di sepanjang kakinya dan pada tumitnya terdapat sesuatu yang menyerupai taji.

Ketiga species hewan bertubuh unik tersebut di atas termasuk di antara hewan yang berpotensi sebagai spesies baru. Seperti diwartakan BBC, Rabu (25/1/2012) saat ini tim ekspedisi tersebut sedang dalam proses meneliti dan mengkonfirmasi manakah yang termasuk hewan yang baru ditemukan.

Tim ekspedisi tersebut juga menemukan hewan menakjubkan lainnya yang memang sudah dikenal oleh ilmu pengetahuan. Dilansir dari Live Science, hewan menakjubkan tersebut adalah katak Pac-Man (Ceratophrys cornuta), spectacular conehead katydid (Loboscelis bacatus), dan great horned beetle (Coprophanaeus lancifer).

"Dengan banyaknya serangga unik dan mengagumkan, wilayah tersebut adalah surga bagi ahli serangga dalam tim kami. Saya bahkan tidak perlu mencari semut karena mereka sendiri yang melompat ke arah saya," kata Leeanne Alonso dari Global Wildlife Conservation.

Selain menemukan hewan-hewan menakjubkan, para peneliti juga menemukan petroglyphs (ukiran batu) di dalam gua yang luas, dekat desa Kwamalasamutu, di dalam situs purbakala Werehpai. Situs ini dikenal sebagai pemukiman tertua manusia di selatan Suriname, dengan perkiraan terakhir menunjukkan tanda-tanda pernah digunakan sebagai tempat tinggal pada 5.000 tahun yang lalu. Saat ini lembaga Conservation International bekerja sama dengan masyarakat setempat sedang berupaya melestarikan dan mempromosikan Werehpai untuk ecotourism.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner