MdsL - Serangan cyber berupa virus komputer semakin tinggi akhir-akhir ini,
membuat para programmer di Amerika Serikat berusaha menemukan perlindungan terhadap virus tersebut atau sering disebut sebagai anti virus komputer. Mereka terinspirasi dengan mengamati
bagaimana semut melindungi koloninya dalam menghadapi ancaman. maka mereka
berusaha membuat semut digital yang dapat melawan serangan
virus itu. Tindakan semut digitak ini mirip swarming intelligence,
yaitu suatu teknologi perangkat lunak
yang telah diuji oleh tim di Wake Forest University di North Carolina dengan mitra
Pacific Northwest National Laboratory (PPNL).
''Sistem yang kami kembangkan seperti pelatihan pasukan semut digital di dalam jaringan listrik untuk mencari virus komputer,'' jelas Profesor Errin Fulp seperti dikutip Telegraph.
Jika pendekatan ini berhasil menjaga jaringan listrik, sistemnya bisa melindungi apapun yang terhubung ke jaringan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).
''Sistem yang kami kembangkan seperti pelatihan pasukan semut digital di dalam jaringan listrik untuk mencari virus komputer,'' jelas Profesor Errin Fulp seperti dikutip Telegraph.
Jika pendekatan ini berhasil menjaga jaringan listrik, sistemnya bisa melindungi apapun yang terhubung ke jaringan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition).
Namun diakui Fulp, jaringan listrik mungkin lebih rentan terhadap serangan cyber. ''Dengan adanya grid yang saling berhubungan, dapat memudahkan hacker masuk ke dalam sistem. Seperti misalnya memasukkan virus berupa worm ke situs dengan dingkat keamanan yang rendah. Jika jaringan terhubung dengan sumber listrik maka akan ada lompatan bagi virus komputer,'' jelas Fulp.
Mekanisme kerja semut digital tidak seperti pendekatan keamanan tradisional yang statis. Semut digital mengembara melalui jaringan komputer mencari ancaman seperti worm komputer.
Baca juga ini : Asal-usul Tanaman Padi
Rereplikasi diri program yang dirancang untuk mencuri informasi atau memfasilitasi penggunaan yang tidak sah di komputer. Maka saat semut digital mendeteksi ada ancaman, panggilan sepasukan semut digital akan berkumpul di lokasi itu.
''Idenya untuk menyebarkan ribuan jenis semut digital berbeda. Masing-masing mencari bukti ancaman. Ketika mereka bergerak pada jaringan, semut meninggalkan jejak model digital. Setiap kali seekor semut digital mengidentifikasi beberapa bukti, maka diprogram untuk meninggalkan aroma yang lebih kuat. Jejak aroma kuat menarik lebih banyak semut, menghasilkan kawanan yang menandai potensi infeksi komputer,'' terang Fulp.
Kita berharap semoga semut digital buatan manusia tersebut dapat
benar-benar terwujud agar permasalahan serangan virus komputer dapat dengan
mudah diatasi.