-->
.

Jumat, September 20, 2019

Ditemukan Monster Di Laut Dalam Sejenis Cacing

Para peneliti menemukan satu species hakhluk laut dalam

Para peneliti menemukan satu species hakhluk laut dalam berukuran kecil yang wajahnya mirip  seperti monster alien, seperti berasal dari planet lain. Makhluk ini Hidup jauh terasing dari sinar matahari, wajahnya tampak menakutkan, dan hidup di bagian bawah laut terdalam bumi.

Gambar yang menakjubkan dari Polychaetes sekenis cacing , menunjukkan bagaimana mahluk ini berevolusi untuk bisa bertahan hidup dari tekanan yang sangat kuat pada kedalaman lebih dari seribu meter di bawah permukaan air, di mana sinar matahari tidak bisa menembusnya. Diharapkan penemuan ini bisa memberikan titik terang, kemungkinan adanya kehidupan di planet lain.

Gambar Polychaetes ini memperlihatkan mulut mereka yang bisa keluar masuk, ini memungkinkan lebih mudah untuk mencerna mangsa. Gambar ini terungkap dalam serangkaian gambar yang baru dirilis oleh para peneliti laut dalam.

Mahluk-mahluk yang panjangnya lebih dari dua atau tiga sentimeter, merupakan bagian dari sebuah ekosistem yang tidak diketahui hingga 40 tahun lalu. Tapi sejak 1970-an, perkembangan teknologi telah memungkinkan eksplorasi yang lebih dalam dan memungkinakan para ilmuwan meninjau kembali gagasan mereka tentang dasar laut dalam.

Bukannya menemukan sebuah gurun tandus, mereka justru menemukan komunitas beragam mahluk hidup di sana dan di sekitar ventilasi hidrotermal. Lebih populer dikenal sebagai 'smokers', ventilasi hidrotermal ini merupakan retakan di dasar laut yang biasnaya ditemukan di sekitar zona gempa, gunung berapi dan tepi lempeng tektonik.

Ventilasi hidrotermal ini melepaskan air super panas dan koktail bahan kimia, yang menyediakan rumah untuk makhluk seperti cacing skala. Mahluk-mahluk ini merangkak di sepanjang dasar laut dekat ventilasi, dan menggunakan 'gigi setan' untuk mengunyah bakteri dan organisme sederhana yang berkembang di air panas.

Komunitas ventilasi mendapatkan energi dari kimia daripada fontosintesis, karena cahaya tidak mencapai kedalaman. Hal ini menyebabkan beberapa hubungan aneh, yaitu cacing skala adalah host bakteri tosymbiotic yang dapat menyediakan nutrisi.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa Polychaetes ini mungkin bergantung pada bakteri sebagai makanannya untuk bertahan hidup. Kemampuan cacing ini untuk berada di kondisi paling keras yang dikenal manusia, membuat cacing ini menarik bagi Daniel Desbruyeres, seorang peneliti senior dari I'Lfremer, French Research Institute for Exploration of the Sea.

"Penemuan terakhir dari ventilasi hidrotermal telah mengubah pandangan kita tentang dunia laut secara keseluruhan," ujar Desbruyeres, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (24/2/2012).

Menurutnya wilayah laut dalam adalah salah satu habitat yang paling beragam di dunia, namun persepsi manusia tentang itu semua baru merupakan tahap awal.

Home
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner